Wakil Wali Kota Bandung, Erwin memberikan apresiasi yang tinggi kepada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). Pasalnya selama ini, LPM Kota Bandung membantu menyalakan api semangat gotong royong dan kolaborasi.
Hal itu dilontarkan Erwin saat menghadiri HUT LPM ke-25 tingkat Kecamatan Batununggal, Senin 22 September 2025.
Kegiatan tersebut pun sebagai rangkaian kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dan Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke -215.
Menurut Erwin, semangat gotong royong dan kolaborasi adalah kunci utama dalam menyelesaikan berbagai persoalan kota, termasuk persoalan lingkungan dan sosial.
“Kami menyelesaikan persoalan di Bandung ini dengan kolaborasi dan gotong royong. Saya merasa bangga, atas nama Pemerintah Kota Bandung, sangat mengapresiasi acara ini. Ini kegiatan yang membawa kebaikan untuk kemaslahatan umat,” ujarnya.
Menurut Erwin, LPM memiliki peran penting dalam menciptakan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Saat kita bekerja ikhlas karena Allah, rezeki akan datang dari arah yang tidak disangka. Saya yakin, konsep ini adalah ibadah. Kalau kita kejar manfaat, insyaallah akan datang juga manfaatnya,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPD LPM Kota Bandung, Merdi Hajiji menyampaikan, LPM memiliki tugas strategis dalam membantu pemerintah melaksanakan pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat.
“Pemberdayaan masyarakat adalah urusan wajib bagi pemerintah daerah. Tapi sekarang, sayangnya, masyarakat jadi tergantung pada bantuan. Ini jadi pekerjaan besar kita. LPM hadir untuk mendorong kemandirian, bahkan tanpa anggaran pun kami bisa terus bergerak,” ungkap Merdi.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang proporsional dan partisipatif dalam perencanaan pembangunan di tingkat RT dan RW. Menurutnya, partisipasi warga adalah kunci keberhasilan program-program berbasis masyarakat.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bandung, Agus Andi Setyawan, turut menyampaikan apresiasi atas kinerja LPM dan jajaran RT/RW yang telah menjalankan pembangunan di wilayah dengan semangat swadaya.
“Pembangunan jalan dan kegiatan sosial bisa terlaksana dengan luar biasa meski anggaran terbatas. Banyak yang dilakukan dengan sumbangan warga, kerja sama, bahkan insentif RW pun digunakan untuk kebutuhan operasional dan gotong royong,” jelasnya.
Menurutnya, semangat perjuangan LPM dan penggerak wilayah ini luar biasa karena dilandasi jiwa pengabdian.
“Kalau tidak punya semangat lilalamin, semangat perjuangan untuk manfaat orang banyak, pasti tidak akan kuat. Tapi saya lihat 70 persen pejuang wilayah punya mindset ini,” ucapnya.(dskoinf.bdg)
0 Komentar