Program ini lahir dari donasi sukarela karyawan PLN, sebagai bentuk kepedulian dan gotong royong untuk membantu keluarga prasejahtera mendapatkan akses listrik mandiri.
Sejak 2023, tercatat 1.043 keluarga telah merasakan manfaat LUTD. Jumlah itu meningkat menjadi 2.098 keluarga pada 2024, dan hingga Agustus 2025 bertambah lagi 1.556 keluarga.
General Manager PLN UID Jawa Barat, Sugeng Widodo, menyatakan LUTD kini tidak lagi bersifat momentum, melainkan dijalankan rutin setiap bulan bahkan setiap minggu melalui program turunan Berbagi Cahaya.
“Program ini bukan hanya memberi terang, tetapi juga menjadi energi baru bagi penerima maupun bagi PLN untuk terus mendukung pembangunan berkelanjutan di Jabar,” kata Sugeng.
Bagi keluarga penerima, listrik menjadi pintu menuju kehidupan yang lebih baik. Seperti dialami Rina, ibu rumah tangga di Desa Cimenyan, Bandung. Selama ini, ia berbagi listrik dengan orang tua.
“Saat pakai magic com, alat elektronik lain harus dimatikan supaya tidak ngejepret,” ujar Rina. Kini, berkat LUTD, ia bersama suami dan tiga anaknya bisa menikmati listrik sendiri. Di Desa Cimenyan, hampir 80 keluarga telah merasakan manfaat serupa.
Hal serupa juga dirasakan Cicih, warga Kampung Pasirwangi, Garut.
“Saya sangat berterima kasih kepada PLN dan para pegawai. Sekarang rumah kami bisa terang dengan listrik sendiri,” ucapnya.(h.jbr)
0 Komentar