Menteri Olahraga Ukraina, Vadym Huttsait, mengklaim sebanyak 262 atlet negara itu tewas dan 363 fasilitas olahraga hancur selama agresi militer Rusia.
Pernyataan itu terungkap saat Huttsait bertemu dengan Presiden Federasi Gymnastic Internasional, Morinari Watanabe, pada Sabtu (1/3).
"Mereka semua mendukung perang dan menghadiri kegiatan yang mendukung perang ini," kata Huttsait dalam pernyataan resmi yang dirilis di situs kepresidenan Ukraina, seperti dikutip Reuters.
Reuters tak bisa memverifikasi secara independen jumlah atlet Ukraina yang tewas atau berapa banyak fasilitas yang telah hancur.
Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) merekomendasikan pengembalian bertahap atlet Rusia dan Belarus ke kompetisi internasional sebagai pihak yang dianggap netral.
Namun, mereka belum memutuskan keikutsertaan atlet dari dua negara itu di Olimpiade Paris 2024.
Setelah invasi besar-besaran Rusia ke negara tetangganya, sejumlah atlet tingkat nasional Ukraina mengangkat senjata secara sukarela untuk membela negara mereka.
Pada 2023 atlet Ukraina yang tewas di antaranya pemain skater Dmytro Sharpar, dan pemegang juara decathlon dan calon juara Olimpiade di masa depan, Volodymir Androshchuk. Sharpar ditewas saat ikut bertempur di Kota Bakhmut, area panas konflik belakangan ini. (tn/sumbsr:cnnindonesia.com)
0 Komentar