Ticker

6/recent/ticker-posts

Ketua DPRD Kota Bandung H. Asep Mulyadi, Minta UMKM Didata dan Dibina Dalam Inkubator Bisnis

    Ketua DPRD Kota Bandung H. Asep Mulyadi, S.H., menghadiri Bazar Murah Disdagin Kota Bandung, di Taman Nilem RW 09, Lengkong, Jumat, 22 Agustus 2025. Acara ini juga dihadiri Wakil Wali Kota Bandung H. Erwin dan Kepala Disdagin Kota Bandung Ronny Ahmad Nurudin.

Asep Mulyadi, yang biasa disapa Kang Asmul itu mengapresiasi bazar yang digelar oleh Disdagin Kota Bandung sebagai program Pemerintah Kota Bandung untuk meningkatkan daya beli masyarakat melalui serangkaian komoditas pokok terjangkau. Program itu terus ditambah seiring aspirasi warga.

“Pertama-tama saya mengapresiasi pada Pemerintah Kota Bandung, Pak Wakil Wali Kota, kemudian juga Pak Kadisdagin yang luar biasa, ya. Saya mendorong memang namanya bazar ini harus ditingkatkan. Alhamdulillah tahun yang lalu hanya dua kali setahun, dan tahun ini rencananya empat kali. Ini adalah yang ketiga kali, berarti masih ada satu kali. Jadi saya mengapresiasi peningkatan ini,” ujar Kang Asmul.

Ia berharap gelaran bazar ini bisa mencapai target sasaran. Lokasinya harus mudah dijangkau oleh masyarakat. Sosialisasi kepada masyarakat juga harus lebih masif agar program ini jauh lebih bisa dimanfaatkan masyarakat.

“Saya lihat tadi harga beras jauh lebih murah, harga telur jauh lebih murah, harga daging jauh lebih murah,” katanya.

Kehadiran program ini akan menuai banyak manfaatnya, terutama untuk menekan inflasi dan untuk memastikan kestabilan harga, serta membantu meringankan pengeluaran dari masyarakat.

Kang Asmul juga mendorong pemerintah kota agar acara-acara yang diselenggarkan ini melibatkan UMKM. “Alhamdulillah tadi saya lihat UMKM kewilayahan sudah ada yang dilibatkan dan ini saya apresiasi,” ujarnya.

Kang Asmul memohon kepada kewilayahan untuk mendata UMKM-UMKM di kewilayahan. Hasil penjaringan data UMKM itu nantinya menjadi bahan untuk program pembinaan bagi pengembangan usaha.

“Saya mendapatkan laporan dari BPS bahwa jumlah pengangguran menurun. Tapi hari ini mendapatkan laporan juga bahwa jumlah yang di-PHK meningkat. Baru bulan Agustus sudah 900 sekian yang di-PHK. Padahal biasanya akhir tahun itu segitu. Artinya apa? Jumlah yang kerja di formal Itu lebih sedikit sekarang. Pindah ke mana? Nonformal. Di antaranya apa? Dagang, jualan, UMKM, dan mereka sangat rawan untuk mengalami fluktuatif. Oleh karena itu pembinaan, pendampingan inkubator bisnis, harus dilakukan oleh pemerintah,” tutur Kang Asmul.(h.pro)

Posting Komentar

0 Komentar